Selasa, 03 Februari 2009

Tujuan (Ghayah) Dakwah

Karya: Prof. Dr. Abdul Hamzid Al-Ghazali

Dalam bukunya Pilar-Pilar Kebangkitan Umat Bab II Pasal Delapan


I. Tujuan (Ghayah) Utama Dakwah

Sebelumnya kita dapat bertanya-tanya pada diri kita sendiri, apa tujuan hidup kita di muka bumi ini?? Dalam bukunya (Pilar-pilar Kebangkitan Umat) Prof. Dr. Abdul Hamid Al-Ghazali, beliau mendefinisikan Tujuan (Ghayah) hidup manusia yaitu merealisasikan maksud diciptakannya manusia yaitu “Penghambaan” atau “Beribadah” kepada Allah swt. Dalam Q.S. Az-Zaariyaat (51): 56

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Menurut Imam Syahid Hasan bahwa Al Qur’an menjelaskan mengenai tujuan-tujuan manusia, sebagian tujuan hidup manusia di dalam Al Qur’an menjelaskan tentang:

1. Makan dan bersenang-senang

“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka.”

2. Perhiasan dan Kekayaan sementara

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

3. Menyebarkan Fitnah

“Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Allah (atas kebenaran) isi hatinya, padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan.”

Dan di dalam Al Qur’an pun menjelaskan tujuan hidup bagi kaum mukmin yaitu untuk memenuhi tugas yang mulia dengan menunjukkan jalan yang lurus, membimbing manusia dan menerangi alam semesta alam dengan cahaya Islam.

“Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.” (Q.S. Al Hajj: 77-78)

Dalam Risalah Ila Ayyi Sya’in Nas’un Naas:

Mereka puas dengan angan-angan.

Dan sibuk dengan keuntungan sendiri.

Mereka bilang menyelami laut perjuangan.

Tetapi mereka sedikit pun tidak tersentuh air.

Sungguh benar ketika Rasulullah saw. bersabda;

Celakalah hamba dinar, Celakalah hamba dirham,

Celakalah hamba selimut.”

Inilah tujuan utama dakwah dan proyek kebangkitan umat yaitu beribadah kepada Allah swt. dengan menunjukkan jalan yang benar, membimbing manusia dan menerangi alam semesta dengan cahaya Islam.

II. Risalah (Misi) Dakwah

Risalah dakwah merupakan representatif dari ghayah dakwah dan sasarannya yang terbesar. Imam Syahid Hasan Al-Banna mengemukakan risalah dakwah terdiri atas:

1. Membebaskan umat dari belenggu politik yang melilit dan mulai membangunnya kembali.

2. Menghadang (memerangi) peradaban materialis.

3. Menegakkan Sistem Islam yang menyeluruh (Syamil).

4. Memimpin dunia dan membimbing umat.

III. Sasaran Dakwah

Imam Syahid Hasan Al Banna memberikan gambaran istilah untuk sasaran-sasaran dakwah yaitu Ghayatunna “Tujuan kami?”, Madza Nurid “Apa yang kita inginkan?, Ahdafuna “Sasaran-sasaran kita.” Agar dapat memahami sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna perlu merujuk pada misi dakwah dari Q.S. Al Hajj: 77-78.

“Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. dia Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. dia (Allah) Telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. dia adalah Pelindungmu, Maka dialah sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong.”

Dalam Q.S Al Hajj:77-78 Allah swt. memerintahkan kepada umat muslim dalam 2 hal, yaitu:

1. Beribadah dan melakukan kebajikan.

2. Berjihad di jalan Allah untuk menegakkan syari’at Islam.

Pada Muktamar Ikhwanul Muslimin yang ke-6, Imam Syahid Hasan Al-Banna mengutarakan bahwa pencapaian sasaran-sasaran dakwah perlu ada 2 hal yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

1. Tujuan Jangka Pendek

Untuk dapat dirasakan oleh para kader yang baru bergabung dalam jama’ah saat jama’ah Ikhwanul Muslimin sedang berjuan di medan dakwah.

2. Tujuan Jangka Panjang

Untuk pencapaian peluang-peluang peril perhatian yang sabar menunggu masanya, persiapan yang baik, dan pembinaan yang mantap.

Bila dapat dikaitkan dengan intisari dari Q.S. Al Hajj: 77-78, maka terdapatnya 2 Misi dakwah, yaitu:

1. Misi I, Ibadah dan melakukan kebajikan (Tujuan Jangka Pendek)

a. Memperbaiki pribadi (Individu)

b. Mebangun keluarga dakwah

c. Membimbing masyarakat

2. Misi II, Jihad Fisabilillah untuk menegakkan syari’at Islam (Tujuan Jangka Panjang)

a. Memperbaiki pemerintahan dan mendirikan negara Islam.

b. Mengembalikan kekhalifahan Islam (media pemersatu umat).

c. Meraih tampuk kepemimpinan.

d. Mendeklarasikan kepeloporan dunia (Ustadziyatul ‘Alam).


14 Januari 2009
Rahmat Slamet Suhendi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar