Selasa, 13 Januari 2009

Sepenggal Tausiah Tentang Dakwah

Kitalah dakwah itu..
Kitalah ruh perjuangan itu..
Kitalah pemenang seruan itu..
Karena kita dan dakwah laksana jasad dan ruh

Sudahkah komitmen itu kita niatkan untuk semua
amanah yang ada pada diri kita??
Sudahkah komitmen itu terpatri didalam hati??
Siapkah kita menjadi bukti hidup atas semua seruan
dakwah yang kita usung dan tegakkan??
Sungguh, itulah alasan utama ALLAH memberikan
kemenangan yang kita lantunkan dalam harap dan doa..
Jika belum, sadarlah kita belum lagi melakukan
apa-apa!!
Maka, kepada yang melemah bahkan terhenti,
Lihatlah didalam nurani..
Adakah cinta ALLAH kemilau disana??

Ketetapan akhir skenario perjuangan ini sepenuhnya
adalah hak ALLAH
Tapi kita punya peluang untuk membujukNYA
Dengan catatan, sudah sempurnakah amalan amanah kita??

Beruntunglah orang-orang yang memperbarui
semangatnya dalam setiap pergantian waktu
Menjaga niatnya dalam kebaikan
Dan
Menemukan ALLAH dalam setiap gerak langkahnya

Bukanlah dikatakan beriman, seseorang yang bagus
shalatnya, puasanya, zakat, dan ibadahnya saja
Melainkan mereka yang senantiasa memperhatikan
urusan umat Islam
Dan beramal untuk urusan tersebut

Jalan dakwah tidak ditaburi oleh bunga-bunga harum,
Tetapi merupakan jalan sukar dan panjang
Sebab, antara hak dan bathil ada pertentangan yang
nyata
Dakwah memerlukan kemurahan hati, pemberian,dan
pengorbanan tanpa mengharapkan hasil yang segera,
tanpa putus asa dan putus harapan!!

Dakwah ini jalan panjang
Keberhasilan akan diraih jika ia
Disusun oleh orang-orang cerdas..
Dirawat oleh orang-orang ikhlas..
Diperjuangkan oleh orang-orang pemberani..
Dipertahankan oleh orang-orang istiqamah..
Forever coz ALLAH!!!

2 komentar:

  1. Ada kegundahan tersendiri yang dirasakan seekor anak katak ketika langit tiba-tiba gelap. "Bu, apa kita akan binasa. Kenapa langit tiba-tiba gelap?" ucap anak katak sambil merangkul erat lengan induknya. Sang ibu menyambut rangkulan itu dengan belaian lembut.

    "Anakku," ucap sang induk kemudian. "Itu bukan pertanda kebinasaan kita. Justru, itu tanda baik." jelas induk katak sambil terus membelai. Dan anak katak itu pun mulai tenang.

    Namun, ketenangan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Daun dan tangkai kering yang berserakan mulai berterbangan. Pepohonan meliuk-liuk dipermainkan angin. Lagi-lagi, suatu pemandangan menakutkan buat si katak kecil. "Ibu, itu apa lagi? Apa itu yang kita tunggu-tunggu?" tanya si anak katak sambil bersembunyi di balik tubuh induknya.

    "Anakku. Itu cuma angin," ucap sang induk tak terpengaruh keadaan. "Itu juga pertanda kalau yang kita tunggu pasti datang!" tambahnya begitu menenangkan. Dan anak katak itu pun mulai tenang. Ia mulai menikmati tiupan angin kencang yang tampak menakutkan.

    "Blarrr!!!" suara petir menyambar-nyambar. Kilatan cahaya putih pun kian menjadikan suasana begitu menakutkan. Kali ini, si anak katak tak lagi bisa bilang apa-apa. Ia bukan saja merangkul dan sembunyi di balik tubuh induknya. Tapi juga gemetar. "Buuu, aku sangat takut. Takut sekali!" ucapnya sambil terus memejamkan mata.

    "Sabar, anakku!" ucapnya sambil terus membelai. "Itu cuma petir. Itu tanda ketiga kalau yang kita tunggu tak lama lagi datang! Keluarlah. Pandangi tanda-tanda yang tampak menakutkan itu. Bersyukurlah, karena hujan tak lama lagi datang," ungkap sang induk katak begitu tenang.

    Anak katak itu mulai keluar dari balik tubuh induknya. Ia mencoba mendongak, memandangi langit yang hitam, angin yang meliuk-liukkan dahan, dan sambaran petir yang begitu menyilaukan. Tiba-tiba, ia berteriak kencang, "Ibu, hujan datang. Hujan datang! Horeeee!"
    **

    Anugerah hidup kadang tampil melalui rute yang tidak diinginkan. Ia tidak datang diiringi dengan tiupan seruling merdu. Tidak diantar oleh dayang-dayang nan rupawan. Tidak disegarkan dengan wewangian harum.

    Saat itulah, tidak sedikit manusia yang akhirnya dipermainkan keadaan. Persis seperti anak katak yang takut cuma karena langit hitam, angin yang bertiup kencang, dan kilatan petir yang menyilaukan. Padahal, itulah sebenarnya tanda-tanda hujan.

    Benar apa yang diucapkan induk katak: jangan takut melangkah, jangan sembunyi dari kenyataan, sabar dan hadapi. Karena hujan yang ditunggu, insya Allah, akan datang. Bersama kesukaran ada kemudahan. Sekali lagi, bersama kesukaran ada kemudahan.

    BalasHapus
  2. izin copas y akh ^_^

    BalasHapus